Thursday, December 6, 2012

Atasi Penyempitan Pembuluh Darah Dengan Pasang Ring


Pemasangan Ring hanya perlu waktu 30-60 menit dan bisa dilakukan pada bayi.
Sebagai pembunuh nomor satu, penyakit jantung rupanya tak pandang bulu. Bukan hanya menyerang pada orang dewasa pria maupun wanita juga bisa menyerang bayi yang baru dilahirkan. Apa saja cara mengatasi serangan penyakit jantung dan bagaimana menghindari penyakit ini?

Penyakit jantung terutama koroner sangat berbahaya bahkan bisa mengancam jiwa jika tidak segera diantisipasi. Menurutnya dr Joeristanti S, SpJP dari Rumah Sakit Bunda dan Mitra Keluarga Cibubur penyakit jantung koroner masih menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia juga dunia. Banyak orang yang meninggal akibat penyakit ini. Bahkan jika sudah sangat parah, Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan memasang ring dalam pembuluh darah menuju jantung.

Menurut dr. Joeristanti penyakit jantung koroner terjadi akibat penyempitan dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Penyempitan ini disebabkan oleh timbunan lemak dan radang sehingga timbul endapan yang disebut dengan plak. Semakin banyak plak yang menyumbat pembuluh darah sehingga terjadilah penyempitan, otomatis suplai oksigen atau aliran darah yang menuju jantung tersumbat sehingga akan timbul nyeri pada dada sebelah kiri seperti tertekan benda berat, terasa panas seperti terbakar hingga leher terasa seperti dicekik. Biasanya saat nyeri . berlangsung akan disertai keluar keringat dingin berlebihan membuat seperti orang mandi keringat. Yang lebih fatal penderita tidak sadarkan diri.

Pemasangan Ring.
Cara mengatasi atau mengencerkan endapan lemak atau plak, bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan secara teratur seperti obat pengencer darah atau obat anti kolesterol. Namun obat-obatan tersebut terus dikonsumsi seumur hidup. Cara lainnya adalah pemasangan ring. Namun pemasangan ring baru akan dilakukan jika terjadi 70% penyempitan.

Dr. Joeristanti mengatakan proses pemasangan ring tidak bisa sembarangan. Perlu dokter spesialis jantung untuk melakukan tindakan tersebut. Ring dari bahan metal yang bentuknya seperti payung itu perlu kehati-hatian dalam proses pemasangannya. Jika sudah digunakan ring tidak dapat diganti atau dicabut. Penggunaan ring tergantung dari penyempitan yang terjadi, jika penyempitannya panjang bisa dua ring yang dipasang.

Sebelum dokter melakukan pemasangan ring, diperlukan persiapan matang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pasien yang datang awalnya diwajibkan untuk melakukan pengecekan fungsi ginjal dan elektrolit kemudian dilanjutkan dengan penyuntikan anestesi di pangkal lengan atau pangkal paha dalam. Setelah itu dokter memasukkan selang kecil yang lentur yang disebut kateter menuju pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit dalam jantung. Dokter memantau kateter dari monitor. Setelah ring terpasang kateter pertama dan kedua akan kembali di keluarkan.

Setelah kateter pertama membuka jalan dalam pembuluh darah yang tersumbat, maka akan dimasukkan kateter kedua yang ujungnya diberikan ring berbentuk payung. Ketika kateter sampai di pembuluh darah yang tersumbat maka ring yang berbentuk payung dikembangkan yang membuat pembuluh darah kembali melebar. Otomatis ring itu membeku dan menyatu dengan pembuluh darah. Jika sudah terpasang aliran darah dan oksigen yang tersumbat akan kembali normal. Untuk waktu pemasangan tergantung dari tingkat kesulitan kebuntuan endapan atau plak dalam pembuluh darah, rata-rata hanya diperlukan waktu 30 menit sampai satu jam.

Risiko.
Dalam melakukan proses pemasangan ring bukan tanpa risiko. Jika terjadi pendarahan hebat dan terjadi infeksi di lokasi pemasangan, dokter biasanya mengatasi dengan memberikan antibiotik sehingga pendarahan dan infeksi dapat dihentikan. Kejadian fatal di meja operasi yang mengancam keselamatan jiwa secara statistik kurang dari 0,1 persen, namun kondisi seperti ini dijelaskan pada pasien dan pihak keluarga dengan mempertimbangkan aspek keselamatan. Patut diketahui tidak menutup kemungkinan setelah pemasangan ring akan terjadi penyempitan ulang namun ini jarang terjadi, karena secara statistik tingkat keberhasilan sangat bagus.

Lebih lanjut dr. Joeristanti mengatakan tidak semua orang yang menderita penyakit jantung dapat dipasangkan ring. Di dalam jantung terdapat tiga pembuluh darah, satu di sebelah kanan dan dua di sebelah kiri dengan posisi depan dan belakang. Jika semuanya buntu akibat dari endapan atau plak, maka 100% tidak bisa dipasangkan ring alternatifnya adalah dengan melakukan operasi by pass.

Pencegahan.
Selain pemberian obat dan melakukan pemasangan ring atau operasi by pass pencegahan yang dapat dilakukan pasien adalah mengubah gaya hidup. Bagi yang merokok dianjurkan untuk berhenti secara total. Sedangkan yang memiliki tekanan darah, kadar kolesterol tinggi harus menjaga agar tetap stabil dan normal terakhir adalah menjaga aktivitas fisik yang harus terkontrol dengan benar.

Biasanya dokter menganjurkan kepada pasien untuk melakukan treadmill test atau rekam jantung. Dengan bantuan alat tersebut, pasien bisa melihat berapa kapasitas jantung dan paru-parunya. Olahraga secara teratur seperti jogging dan bersepeda 3 sampai 4 kali selama seminggu masing- masing 30 menit menjadi alternatif agar jantung kembali sehat.

“Selain itu pasien disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes sebaiknya mengurangi makanan yang mengandung kadar karbohidrat atau gula tinggi,” tutur dr Joeristanti.

Bisa Menyerang Anak. Selain menyerang orang dewasa penyakit jantung juga bisa menyerang anak bahkan yang baru Iahir. Hal ini dikarenakan penyakit jantung karena bawaan lahir Menurut dr. Syarif Rohimi Sp.A (K), dokter spesialis anak dan konsultan jantung anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita yang ditemui Femme (19/11), tindakan intervensi berupa pemasangan ring pada bayi yang baru lahir bisa dilakukan jika bayi tersebut mengidap penyakit jantung bawaan.

Penyakit jantung bawaan pada bayi biasanya terjadi dua sampai tiga hari setelah bayi itu lahir yang dinamakan Ductus arteriosus (DA). Hal ini karena bayi yang mulai bernafas, ductus arteriosus akan menutup, dengan demikian darah yang mengandung banyak oksigen harusnya mengalir ke paru-paru terhambat.

Ciri bayi memiliki penyakit jantung bawaan biasanya tubuh berwarna biru keunguan. Jika terjadi pada dua hingga tiga hari sejak kelahiran harus diwaspadai. Langkah yang dapat dilakukan pertama adalah dengan memberikan oksigen murni dalam tekanan tinggi. Jika biru pada bagian dada dan punggung menghilang, kemungkinan bukan karena penyakit jantung bawaan. Tapi jika tubuh bayi tetap biru kemungkinan bayi itu terkena penyakit jantung bawaan.

Gejala lainnya bisa dilihat jika di sekitar gusi dan di bawah lidah terjadi warna biru. Jika gejala semakin jelas, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan ekokardiografy apakah ada kelainan pada jantung atau tidak. Sebagian besar penyakit jantung bawaan saat ini hanya bisa diobati dengan pemasangan ring pada ductus arteriosus. Hanya saja mengingat masih kecilnya bayi, maka pemasangan ring harus dilakukan secara hati-hati.
Sumber: Tabloid Femme 

No comments:

Post a Comment