Thursday, October 11, 2012

Katarak Penyebab Kebutaan Utama

Katarak Penyebab Kebutaan Utama
Katarak Penyebab Kebutaan Utama
Katarak adalah penyebab utama kebutaan di Indonesia. Paparan sinar ultraviolet (UV) dan gaya hidup tidak sehat merupakan faktor risiko terjadinya katarak. Untungnya, katarak dapat dikoreksi atau direhabilitasi sehingga tidak berujung pada kebutaan permanen.  Katarak, dijelaskan Dr. Fatiah Elli, Sp.M, terjadi akibat gangguan metabolisme dan lensa mata.
Lensa mata yang mestinya jernih, karena metabolismenya terganggu, berubah keruh. Akibatnya, sinar yang masuk tldak dapat tembus sampai retina karena terhalang. 


Gangguan metabolisme bisa terjadi karena berbagai faktor. Faktor usia (Sebagai proses degenerasi dan biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun), trauma (karena benturan yang cukup keras misalnya), atau penyakit seperti diabetes. Namun, faktor yang paling penting dan paling besar pengaruhnya adalah paparan sinar ultraviolet (UV).  

Dipengaruhi UV
“Sinar UV bisa menjadi radikal bebas yang mengganggu metabolisme lensa mata," kata spesialis mata dan RS Mata Aini ini. Gaya hidup kurang sehat juga bisa menyumbang gangguan metabolisme pada lensa mata. “Ujung-ujungnya adalah radikal bebas yang mengganggu metabolisme di seluruh tubuh. Merokok misalnya, sangat kuat radikal bebasnya,” katanya. 

Keluhan pada katarak ditandai penurunan tajam penglihatan secara perlahan, pandangan berkabut, sampai akhirnya benar-benar buram. Kalau katarak masih tergolong ringan sekitar grade 1-2, biasanya bisa dikoreksi dengan kacamata. 

Tindakan rehabilitasi dengan operasi umumnya dilakukan pada mereka yang memiliki katarak dengan grade 3-4. Walau sebenarnya katarak grade 3 kadang-kadang margin bisa dikoreksi dengan kacamata, tetapi tidak maksimal. Kebanyakan pasien sudah minta dioperasi. 

Tindakan operasi dilakukan dengan mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa tanam Menariknya, lensa tanam yang ada sekarang ini sudah demikian maju sehingga sudah memiliki  pelindung anti UV atau blue filter protector.

Namun, bila pola hidup sehat diadopsi sejak masih muda, seseorang bisa saja tidak terkena katarak.“Tidak semua orang terkena katarak,Ya, memang jarang, tetapi beberapa pasien saya yang berusia lanjut, lensa matanya masih jernih. Kemungkinan besar karena pola hidupnya memang sehat,” tambahnya. 

Jadi sebenarnya, katarak bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Tidak merokok, menyantap makanan gizi sehat-seimbang, serta melindungi mata dan paparan sinar matahari, menjadi sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya katarak.  

Pakai Kacamata Anti-UV Pelindung mata terutama dibutuhkan ketika melakukan aktivitas di luar ruang. "Biasakan melindungi mata dengan memakai topi dan kacamata anti-UV," ujar Dr. Fatiah Khusus untuk kacamata pelindung, dokter lulusan FKUI ini memberi rekomendasi penting. Hendaknya kacamata yang digunakan bukan hanya bersifat adem karena malah bisa menjadi bumerang bagi kesehatan mata “Kalau kacamata hanya membuat adem tanpa filter UV, pupil mata akan melebar. Akibatnya sinar UV menjadi lebih banyak masuk ke mata,” katanya. Karena itu, pilih kacamata yang memang dirancang untuk menghalau sinar UV. 

Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat

No comments:

Post a Comment